International Lecture; Tak Sekedar Kuliah Tapi Juga Wisata Penuh Makna

Blog Single

International Lecture; Tak Sekedar Kuliah Tapi Juga Wisata Penuh Makna

Menjelajahi tempat yang baru memang mengasyikkan. Terlebih tempat itu berada di luar negeri oleh sekelompok mahasiswa calon Magister. Sungguh mengesankan. Coba bayangkan, di negeri kita Indonesia, yang di dalamnya terdapat berbagai tempat rehabilitasi, satupun belum pernah mereka kunjungi. Nah, saat mereka kunjungan ke Singapura, mereka dibawa ke tempat rehabilitasi teoris. Baru mendengar namanya saja serem. Eit, tapi faktanya tidak serem. Justru mengasyikkan.

Nama tempatnya Religious Rehabilitation Group (RRG). Di tempat ini mereka yang terpapar teroris tingkat international direhabilitasi. Mereka yang terpapar konten teroris di sosial media dan internet juga dimasukkan di sini. Saking kuatnya pengaruh itu pada teroris, hingga ada yang sudah menghuni belasan tahun di RRG. Begitu kata Dr. Mohamed Feisal Mohamed Hassan, salah satu pengelola RRG yang memberikan ceramahnya kepada peserta International Lecture (IL) dari pascasarjana IAIN Kudus.

Pengalaman seru lainnya juga didapatkan dari Muhammadiyah Islamic College. Di sini para gelandangan berpendidikan ditampung. Mereka yang tadinya memiliki Pendidikan, bahkan ada juga berpendidikan tinggi, diberi pembinaan. “Di sini Kami membina gelandangan berpendidikan’, ujar  Mr Hoirull Amei Tahiran. Tujuannya agar mereka yang mengenyam pendidikan bisa merubah taraf hidupnya.

Begitulah sepenggal kisah seru beberapa mahasiswa Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Kudus, yang mengikuti kegiatan International Lecture di Singapura dan Malaysia, 9-13 Juli 2024. Termasuk cerita tentang uniknya penanganan pengangguran di Singapura.

Kita tahu bahwa negara Singapura adalah negara maju. Pemerintahnya memperhatikan betul urusan rakyatnya. Mereka berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada kemiskinan di negara yang luasnya lebih kecil dibanding Ibu Kota Jakarta. Mempertimbangkan itu, maka soal Pendidikan mereka perhatikan. Sebab dengan Pendidikan seseorang akan dapat merubah nasib hidupnya.

Kekaguman peserta IL yang notabene masih usia muda itu tak ingin melewatkan tempat-tempat yang mereka kunjungi. Suasana pembelajaran ke luar negeri seakan tak terasa beban. Justru sebaliknya. very happy.

Usai mengabadikan tempat-tempat dengan spot foto yang ciamik dan instagramable, peserta diajak meluncur ke Malaysia. Ruang kelas yang megah berubah menjadi arena diskusi yang seru, penuh dengan pertukaran ide dan pengetahuan tentang Islam di era modern. Para mahasiswa tak hanya menyerap ilmu, tetapi juga berbagi wawasan tentang budaya dan tradisi yang ada di luar negeri.

Kemegahan Universiti Putra Malaysia dan Pondok Pesantren An Najdho Malaysia membuat mereka berdecak kagum. Seakan tidak percaya bahwa mereka sedang menjejakkan kaki di kampus, bukan di pusat perbelanjaan.

Kekaguman itu diungkapkan Anggun. Ia sama sekali tidak merasa rugi ikut kegiatan ini. Justru sebaliknya, benar-benar beruntung. “Ini benar-benar tidak sekedar Lecture, tapi juga healing super wow,” kelakarnya sambil tertawa.

Begitu juga diungkapkan Chofifatul. Ia merasa sedang berwisata yang diimpikan selama ini. "Selain mengikuti International lecture, saya juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Singapura dan Malaysia. Di sini banyak spot foto bagus yang kami abadikan untuk dijadikan konten,” ujarnya menimpali Anggun.

Kegiatan Internasional lecture ini bukan hanya tentang belajar di kelas. Para mahasiswa IAIN Kudus juga berkesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan budaya, seperti Istana Negara, Menara Petronas, Dataran Merdeka, dan Batu Caves. Pengalaman ini membuka mata mereka tentang keragaman budaya dan tradisi di Singapura dan Malaysia.

Persahabatan Lintas Batas

Banyak kesan diungkapkan mahasiswa ES Pasca. Salah satunya Latif. Ia mengatakan kegiatan ini recommended dan penuh makna. "International Lecture ini merupakan salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya. Saya sangat merekomendasikan kegiatan ini kepada semua mahasiswa yang ingin mengembangkan diri mereka." Latif, Mahasiswa Ekonomi Syariah.

Lebih dari segalanya, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk membangun persahabatan lintas batas. Para mahasiswa IAIN Kudus menjalin pertemanan dengan mahasiswa dari berbagai negara, saling berbagi cerita dan pengalaman, serta belajar untuk saling menghargai perbedaan.

Setelah 5 hari yang penuh dengan ilmu, budaya, dan persahabatan, para mahasiswa Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Kudus kembali ke Kudus dengan semangat baru.

Shofa Fikri, Mahasiswa Ekonomi Syariah menyampaikan "Saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk mengikuti International Lecture di Singapura dan Malaysia. Kegiatan ini telah memberikan banyak manfaat bagi saya, baik secara akademis maupun personal." Pengalaman ini telah memperkaya wawasan mereka, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan soft skills mereka, dan membuka peluang baru untuk masa depan mereka.

Kesan mendalam juga disampaikan Direktur Pascasarjana IAIN Kudus, Prof. Ghufron. “Saya merasa terkesan dengan para peserta yang sejak awal sangat antusias mengikuti kegiatan Internasional lecture. Mari kita manfaatkan peluang untuk terus meningkatkan kemampuan manajemen waktu kita. Dengan disiplin waktu yang lebih baik, kita dapat memastikan semua kegiatan terlaksana dengan optimal,” ujar Prof. Dr. M. Nur Ghufron, S.Ag., M.Si yang turut serta mendampingi IL

Kisah ini adalah bukti bahwa belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas. Dengan menjelajahi dunia dan bertemu orang baru, kita dapat membuka pikiran, memperluas perspektif, dan membangun masa depan yang lebih cerah. (naf/btc)

Share this Post1:

Galeri Photo